REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Jumlah korban meninggal dunia di Gaza dari peperangan antara Palestina dan Israel bertambah menjadi 53 orang.
Malam pemboman hebat di Jalur Gaza berlanjut hingga Rabu (12/5) pagi, ketika pasukan Israel melancarkan serangan intensif di berbagai lokasi di seluruh wilayah pantai yang terkepung.
Sumber lokal mengatakan jet tempur Israel meluncurkan serangan terhadap situs-situs milik militant bersenjata Palestina, selain gedung keamanan dan polisi.
Di lingkungan Tel al-Hawa Kota Gaza, seorang wanita hamil, Reema Telbani dan anaknya terbunuh oleh serangan Israel di rumah mereka.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban meninggal dunia secara keseluruhan sejak serangan terbaru dimulai mencapai 53 orang, termasuk 14 anak-anak, dan lebih dari 320 lainnya terluka, dilansir di Aljazirah, Rabu (12/5).
Sayap bersenjata kelompok Jihad Islam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menembakkan lebih dari 100 roket pada Rabu pagi menuju Tel Aviv dan daerah sekitarnya.
Seorang juru bicara Brigade al-Quds mengatakan tiga komandannya tewas oleh serangan udara Israel di Jalur Gaza pada hari Senin, dan mengidentifikasi mereka sebagai Sameh Fahim al-Mamluk, Kamal Taiseer Qureiqe ', dan Mohammed Yahya Abu Atah.
"Kami akan terus menanggapi agresi Israel. Kami tidak akan mundur dari perlawanan kami tidak peduli berapa harganya." kata juru bicara itu.
Enam orang Israel juga tewas. Tentara Israel mengatakan bahwa sekitar 1.500 roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.
Tentara dan intelijen Israel mengatakan mereka telah melakukan serangan udara yang menewaskan anggota senior Brigade al-Qassam di Kota Gaza dan Khan Younis yang dekat dengan komandan bayangan Hamas, Muhammad Deif.