REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR ---- Suasana Idul Fitri 1442 H di Kuala Lumpur pada hari pertama lebaran, Kamis, tidak gegap gempita seperti biasa karena sejumlah regulasi dari pemerintah dalam Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) untuk membendung COVID-19.
Hanya saja aktivitas pengamanan terlihat tidak seketat PKP pertama Maret 2021 karena tidak nampak petugas keamanan yang bersiaga secara mencolok. Alat transportasi seperti LRT, MRT dan monorail juga beroperasi normal seperti biasa dan nampak sepi seperti terlihat di LRT jalur Stasiun PWTC hingga Stasiun Masjid Jamek atau rute Putra Heigh.
Sejumlah warga nampak memanfaatkan hari pertama Idul Fitri dengan berfoto di bangunan tua Gedung Abdul Samad depan Dataran Merdeka Jalan Raja Laut Kuala Lumpur.Gedung ini dibangun pada akhir abad ke-19 dan digunakan pertama kali sebagai kantor pemerintahan kolonial Britania Raya.
Bangunan ini berhadapan dengan Dataran atau Lapangan Merdeka yang biasa digunakan untuk upacara dan sejumlah perayaan seperti pergantian tahun serta Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Malaysia.Para warga tua dan muda nampak mengenakan busana Melayu lengkap datang mengendarai mobil bersama keluarganya.
Pihak Bandaraya atau Pemerintah Kota Kuala Lumpur (DBKL) juga memasang tulisan besar "Selamat Idul Fitri, Wilayah Prihatin, Ramadan Al-Mubarak" yang dipasang melintang dalam sebuah gapura di Jalan Raja Laut persis di sebelah gedung DBKL.
Sejumlah restoran, kedai mamak (warung India muslim) dan resto makanan minuman di pusat perbelanjaan tidak seramai hari normal karena pemerintah setempat hanya mengizinkan dibungkus untuk dibawa pulang (take away).
Situasi tersebut terlihat di Kedai Mamak Arraziq, Kedai Mamak Ariff Maju dan sejumlah resto di Sunway Putra Mall. Kursi duduk yang biasa berjajar nampak tengkurap di depan meja.Sebaliknya sejumlah sepeda motor e-hailing seperti Grab Food, Food Panda, Lala Move dan laiinya nampak berpakir rapi di Sunway Putra Mall Jalan Putra.