REPUBLIKA.CO.ID, BERIUT -- Seorang pria Lebanon bernama Mohamed Tahan (21 tahun) ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel. Peristiwa ini terjadi setelah dia dan yang lainnya memprotes untuk mendukung warga Palestina mencoba melintasi pagar keamanan di perbatasan dengan Israel.
"Mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel," kata Presiden Lebanon, Michel Aoun.
Kantor berita negara Lebanon NNA melaporkan, terdapat keroban terluka dalam insiden itu. Mereka melakukan unjuk rasa dengan berkumpul di sepanjang perbatasan untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan sejumlah orang di Lebanon telah merusak pagar perbatasan dan membakar sebuah lapangan. Mereka mundur setelah tank Israel melepaskan tembakan peringatan.
Para pengunjuk rasa Lebanon telah berkumpul di dekat pagar perbatasan, mengibarkan bendera. Terlihat bendera nasional Palestina dan bendera gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, penentang setia Israel. Mereka kemudian dibubarkan oleh tentara Lebanon di hadapan UNIFIL atau pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon yang memantau perbatasan dengan Israel.