REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Polisi Denmark membubarkan pengunjuk rasa yang berkumpul di ibukota untuk menunjukkan solidaritas pada Palestina. Demonstran yang berkumpul di depan stasiun kereta Svanemollen rencananya berjalan kaki sampai di depan Kedutaan Besar Israel.
Pengunjuk rasa yang berpawai sambil iringi dengan orasi akhirnya bentrok dengan polisi di depan kedutaan. Polisi melakukan intervensi setelah terdengar suara ledakan keras dan beberapa lemparan torpedo ke arah barisan polisi yang dibentuk di depan kedutaan.
Sabtu (15/5) Anadolu Agency melaporkan, polisi membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata dengan lebih dari satu bom gas air mata. Perempuan dan anak-anak yang ikut berunjuk rasa terdampak dengan gas air mata ini.
Lalu penegak hukum membubarkan warga yang berkumpul dengan kekerasan. Sejumlah pengunjuk rasa kembali ke titik awal demonstrasi dan melanjutkan orasi menentang Israel, beberapa orang lainnya mengibarkan bendera Palestina di jalan-jalan Copenhagen dan mendesak kemerdekaan Palestina.
Berdasarkan informasi dari petugas keamanan stasiun televisi pemerintah DR melaporkan unjuk rasa ini dihadiri sekitar 4.000 orang. Beberapa hari terakhir pasukan Israel menyerang warga Palestina yang menunjukkan solidaritas pada warga Sheikh Jarrah yang diusir pengadilan Israel.
Unjuk rasa juga didorong serbuan pasukan Israel ke komplek Masjid Al-Aqsa di malam-malam terakhir bulan suci Ramadhan. Eskalasi meningkat setelah Israel menggempur Gaza dengan serangan udara yang kini telah menewaskan 137 warga Palestina dan melukai hampir 1.000 orang lainnya.
sumber:
https://www.aa.com.tr/en/europe/danish-police-use-tear-gas-on-protesters-supporting-palestine/2241963