REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Raja Maroko yang juga Ketua Komite Al Quds, Raja Mohammed VI, memerintahkan pengiriman bantuan darurat kepada rakyat Palestina di Tepi Barat dan Gaza. Bantuan tersebut terdiri dari 40 ton bahan makanan pokok, obat-obatan, dan selimut.
"Seluruh bantuan tersebut akan disalurkan melalui pesawat Angkatan Bersenjata Kerajaan," kata Kementerian Luar Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan dilansir dari North Africa Post, Sabtu (15/5).
Lebih lanjut, dikatakan bahwa bantuan kemanusiaan ini adalah bagian dari solidaritas permanen Maroko dengan rakyat Palestina. Maroko juga berkomitmen memberi dukungan untuk perjuangan yang adil Palestina, pernyataan itu menambahkan.
Maroko telah mengecam keras kekerasan yang menargetkan wilayah Palestina yang diduduki yang hanya akan memperdalam perpecahan, menabur kebencian dan merusak upaya perdamaian di wilayah tersebut.
"Maroko, yang menganggap Palestina sebagai masalah prioritas, tetap setia pada komitmennya untuk mencapai solusi dua negara yang hidup berdampingan dalam damai melalui pembentukan negara Palestina dalam perbatasan 4 Juni 1967 dan dengan Al Quds timur sebagai ibukotanya," ujar pernyataan itu.
Warga Palestina harus merayakan hari pertama Idul Fitri 1442 H yang jatuh pada Kamis (13/5) di bawah pemboman udara tanpa henti. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sejauh ini ada 113 korban tewas, termasuk sedikitnya 31 anak-anak dan lebih dari 580 lainnya terluka.
Israel melanjutkan serangan udara di Jalur Gaza, termasuk meluncurkan peluru artileri pada Jumat (14/5). Langkah ini dilakukan, meski seruan internasional telah datang agar ketegangan yang terjadi segera dihentikan untuk melindungi warga sipil di wilayah Palestina.