Kantor Statistik Federal Negara (Destatis) pada Jumat (14/05) mengatakan secara keseluruhan jumlah stok daging yang diproduksi di Jerman mengalami penurunan di tahun 2020. Sebaliknya, produksi produk vegetarian di dalam negeri justru melonjak.
Kenaikan berdasarkan angka
Destatis melaporkan nilai total produk daging di Jerman mencapai € 38,6 miliar (Rp 668,9 triliun) tahun lalu, turun 4% dari level tertinggi pada 2019 ketika produk daging Jerman memiliki nilai total € 40,1 miliar (Rp 694,9 triliun).
Sementara industri yang memproduksi bahan makanan pengganti daging di Jerman mengalami peningkatan. Perusahaan memproduksi produk vegan hampir 39% lebih banyak pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya, naik dari 60.400 ton menjadi 83.700 ton atau setara dengan hampir 12.000 gajah Afrika dewasa.
Nilai produk pengganti daging meningkat dari € 272,8 juta (Rp 4,7 triliun) menjadi € 374,9 juta (Rp 6,4 triliun) atau meningkat 37% pada periode yang sama.
Alasan produksi daging berkurang
Para ahli statistik berpendapat penurunan produksi daging pada tahun 2020 dapat dikaitkan dengan pandemi virus corona. Beberapa pabrik terpaksa tutup sementara karena melanggar aturan kebersihan, terutama di pabrik pengolahan daging Tönnies di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, Jerman.
Namun, muncul juga tren penurunan konsumsi daging dalam jangka panjang di negara ini. Pada tahun 1987, satu rumah tangga biasanya mengkonsumsi rata-rata 6,7 kilogram daging dalam sebulan, tidak termasuk sosis dan daging olahan lainnya. Empat puluh tahun kemudian, jumlah itu berkurang menjadi sekitar sepertiganya atau setara 2,3 kilogram per bulan.
ha/hp (Reuters, AFP, epd)