REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Amnesty International mengatakan komunitas internasional perlu mengambil sikap tegas terhadap pengabaian Israel yang terus-menerus dan mencolok terhadap kehidupan Palestina.
"Laporan yang mengganggu tentang pasukan Israel yang telah menewaskan sedikitnya 10 orang Palestina lagi di Tepi Barat yang diduduki mencerminkan pola kekuatan yang berlebihan sebelumnya," kata organisasi itu melalui Twitter, Jumat malam (14/5).
Sebanyak 139 orang, termasuk 39 anak-anak dan 22 perempuan, tewas, sementara 950 lainnya terluka sejak Israel memulai serangan di Gaza Senin lalu. Serangan udara di Gaza didahului oleh ketegangan dan agresi Israel di Yerusalem Timur, di mana ratusan warga Palestina diserang oleh pasukan dan pemukim Israel di Masjid al-Aqsa dan di lingkungan Sheikh Jarrah.
Ketegangan menyebar dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina berjanji untuk membalas serangan Israel. Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.