REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Resul Yigit harus kehilangan keanggotaan dari Partai Rakyat Austria (OVP) karena mendukung warga Palestina. Yigit mengunggah foto bendera Palestina dengan tulisan "Bebaskan Palestina" di media sosialnya.
"Jika seorang perdana menteri di suatu negara dapat mengibarkan bendera negara lain di kantor resmi negara dan membuat slogannya, saya berharap bahwa baik politisi maupun rakyat dapat mengungkapkan pendapat mereka seperti yang mereka inginkan, tetapi sayangnya yang terjadi, tidak seperti itu," kata Yigit dilansir Anadolu Agency, Ahad (16/5).
Yigit merupakan anggota aktif selama bertahun-tahun di OVP, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sebastian Kurz. Yigit mengatakan, dia mengunggah gambar bendera Palestina dan tulisan "Bebaskan Palestina". Gambar itu dijadikan foto profilnya di Facebook pada Jumat (7/5). Yigit menjelaskan bahwa seorang anggota parlemen dari Partai Kebebasan Austria yang paling kanan mengejek Kurz terkait unggahan Yigit tersebut.
“Kira-kira satu setengah jam setelah saya mengunggah di media sosial, saya menerima panggilan telepon dari partai dan saya diberi tahu bahwa keanggotaan saya dicabut. Anggota partai lain juga memberi tahu saya bahwa saya tidak bisa kembali ke partai," kata Yigit.
Sebagai politisi muda yang mengabdi pada partainya selama bertahun-tahun, Yigit menilai pencabutan keanggotaan partai karena sebuah unggahan di media sosial merupakan sikap yang sangat ofensif. Yigit menuturkan, berbagai tugas yang diembannya untuk partai dari 2015 hingga 2019, dan selama lebih dari dua tahun berada di pusat pemerintahan.
Yigit mengatakan, dia aktif di cabang pemuda partai dan ditunjuk sebagai ketua organisasi pemuda di distrik ke-10 Wina. Yigit mengatakan, dia mengambil cuti dari pekerjaan di partai tersebut selama sekitar satu tahun dan menjadi anggota partai pada Juni 2020.
Austria mengibarkan bendera Israel di gedung-gedung negara pada Jumat untuk menunjukkan solidaritas dengan negara Yahudi. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membatalkan kunjungan ke Austria karena negara tersebut mengibarkan bendera Israel.