REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kantor kementerian tenaga kerja dan pembangunan sosial Palestina di Jalur Gaza menjadi sasaran serangan pesawat-pesawat tempur Israel pada Ahad (16/5). Serangan itu terjadi sehari setelah Israel meruntuhkan gedung tempat Associated Press, Aljazeera, dan media massa lainnya berkantor di Gaza.
Dilaporkan laman Anadolu Agency, ketua kantor media pemerintah Palestina di Gaza Salama Marouf mengungkapkan serangan pesawat tempur Israel menyebabkan gedung Kementerian Tenaga Kerja hancur total. Sementara gedung Kementerian Pembangunan Sosial mengalami kerusakan parah.
Pada Sabtu (15/5) lalu, Israel juga menghancurkan gedung The al Jalaa Tower yang menjadi kantor Associated Press, Aljazirah, dan media massa lainnya di Gaza. Pengeboman gedung 12 lantai itu berdampak pada terganggunya liputan internasional tentang konflik yang tengah berlangsung di sana. Beberapa organisasi media menilai, Israel memang sengaja melakukan hal itu untuk membungkam mereka.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, hingga Ahad, serangan Israel telah membunuh sedikitnya 181 warga Gaza, termasuk 29 wanita dan 52 anak-anak. Sementara 1.200 lainnya mengalami luka-luka.
Hamas dan Israel terlibat pertempuran sejak Senin (10/5). Pada Ahad, militer Israel mengatakan, 2.900 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak awal pekan ini. Sebanyak 10 warga Israel, dua di antaranya anak-anak, tewas akibat serangan tersebut. Israel mengatakan telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 672 target militer di Jalur Gaza.
Eskalasi pertempuran antara Hamas dan Israel di Gaza berkaitan dengan memanasnya situasi di Yerusalem Timur, termasuk di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa. Warga Palestina di sana diketahui menggelar aksi demonstrasi menentang rencana Israel menggusur sejumlah keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah.