Senin 17 May 2021 00:02 WIB

Motif Benjamin Netanyahu Bombardir Palestina

Benjamin Netanyahu menjadi sosok utama di balik serangan Israel ke Palestina

Rep: IRNA/ Red: Elba Damhuri
Seorang pria berjalan melewati puing-puing bangunan perumahan Yazegi yang dihancurkan oleh serangan udara Israel, di Kota Gaza, Ahad (16/5).
Foto: AP / Adel Hana
Seorang pria berjalan melewati puing-puing bangunan perumahan Yazegi yang dihancurkan oleh serangan udara Israel, di Kota Gaza, Ahad (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang analis politik Azerbaijan independen dan mantan politikus, Zardusht Alizadeh, mengatakan tindakan provokatif perdana menteri (PM) rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu untuk mengusir orang-orang Palestina dari tanah air mereka telah menyebabkan perang dan banjir darah di Palestina. Netanyahu, kata dia, adalah pemicu perang Gaza.

Alizadeh mengatakan dalam sebuah wawancara dengan IRNA pada Ahad bahwa untuk mempertahankan kekuasaannya di wilayah pendudukan, Netanyahu telah melakukan provokasi, yang menyebabkan jatuhnya banyak nyawa di kedua sisi terutama di Palestina.

Netanyahu, yang dituduh melakukan korupsi ekonomi, menyadari konsekuensi dari masalah ini dan akan dikirim ke penjara segera setelah persidangannya, Alizadeh menambahkan.

Menurut analis ini, Netanyahu melihat situasi saat ini dan tentang kelanjutan perang yang menguntungkannya. Ia berupaya menipu opini publik dan mempertahankan kekuasaannya dengan membuat pernyataan demagog adanya ancaman besar bagi Israel.

Merujuk pada konsekuensi merugikan dari berlanjutnya perang, dia berkata: "Beberapa orang Yahudi khawatir atas bahaya berlanjutnya perang, sejak Hizbullah tidak terlibat dalam perang ini."

Merujuk pada serangan roket Hamas di kota-kota rezim Zionis, analis politik Azerbaijan ini menambahkan hal itu tidak dapat dicapai dengan mengandalkan kekuatan militer (seperti yang dilakukan oleh rezim Zionis).

sumber : IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement