Selasa 18 May 2021 06:39 WIB

Bagaimana Cara Kerja Iron Dome Israel Halau Roket Hamas?

Iron Dome disebut sebagai juru selamat rakyat Israel sebelum akhirnya ditembus juga

Rep: DW/ Red: Elba Damhuri
Iron Dome Israel mencoba halau rudal milik Palestina.
Foto:

Lantaran ukurannya yang kecil dan ringan, Iron Dome bisa berpindah lokasi dengan relatif cepat. Saat ini terdapat sekitar 10 unit yang disebar di sekitar Israel, menurut pembuatnya, Rafael Defence Systems, sebuah perusahaan negara. 

Iron Dome didesain untuk hanya mengintervensi roket yang mengancam permukiman penduduk. Roket penghalau tidak membidik langsung, tetapi meledak di dekat roket sasaran, dan itu sebabnya menyisakan serpihan yang jatuh ke Bumi.

Iron Dome efektif, tetapi mahal

Sistem ini bisa menghalau roket yang ditembakkan dari jarak hingga  70 kilometer. Satu unit Iron Dome mobile yang diperkuat 60 buah roket dianggap bisa melindungi sebuah kota beukuran sedang. Untuk melindungi semua wilayahnya, Israel diyakini memerlukan 13 unit.

Rafael Defense Systems mengeklaim sistem buatannya memiliki tingkat keberhasilan 90 persen. Kepala otoritas pertahanan udara, Moshe Patel, mengatakan selama sepuluh tahun terakhir, Iron Dome sudah menghancurkan 2.400 roket. 

"Setiap roket yang dihancurkan adalah yang mengarah ke permukiman warga sipil,” tulis Kementerian Pertahanan di situs internetnya.

Menurut keterangan militer Israel, dalam eskalasi teranyar Hamas menembakkan lebih dari 3.000 roket, dengan sekitar 200 di antaranya mendarat di Jalur Gaza. 

Hujan roket yang dilancarkan dari satu lokasi Jalur Gaza memaksa sistem Iron Dome beroperasi hingga batasan kapasitas. Sebabnya meski efektif, sebagian roket masih berhasil menghunjam permukiman warga.

Media dan warga Israel mulai khawatir dengan teknologi Iron Dome yang sudah bisa ditembus roket-roket Palestina.

Salah satu kelemahan terbesar Iron Dome adalah harganya yang mencapai Rp 1,1 miliar per tembakan. Hal ini pula yang membatasi penggunaan sistem yang ikut dikembangkan oleh Amerika Serikat itu.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement