REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Senin (17/5) lebih dari 38 ribu warga Palestina mengungsi. Mereka mencari perlindungan setelah terusir akibat serangan Israel yang berkelanjutan.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan serangan Israel di daerah yang padat penduduk telah menyebabkan lebih dari 2.500 orang kehilangan tempat tinggal dan merusak 41 fasilitas pendidikan. Kerusakan itu termasuk pusat kejuruan Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB (UNRWA) dan fasilitas pendidikan yang lebih tinggi.
“Listrik telah dikurangi menjadi hanya enam hingga delapan jam per hari yang menghambat perawatan kesehatan dan layanan lainnya, seperti air dan sanitasi,” kata Dujarric dilansir Anadolu Agency, Selasa (18/5).
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban gugur akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza mencapai 212 pada Senin. Dari 212 korban terdiri 61 anak-anak, 35 wanita, dan 16 orang lanjut usia. Sementara 1.400 orang telah terluka selama serangan itu.
Militer Israel telah melancarkan serangan udara di seluruh Jalur Gaza sejak 10 Mei. Langkah ini meninggalkan jejak kerusakan besar-besaran di seluruh wilayah dan meratakan beberapa bangunan bertingkat. Selain itu, sepuluh orang Israel tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza ke Israel.
Lebih lanjut, Dujarric mengatakan saat ini PBB berfokus pada menghentikan permusuhan secepatnya, mendapatkan bantuan kemanusiaan, dan mengembalikan proses politik ke jalurnya. “Soal mekanismenya kita harus lihat usulan dari negara-negara anggota,” ujar dia.