REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel tampak kesusahan menghadapi gempuran-gempuran roket pejuang-pejuang Palestina terutama Hamas.
Ribuan warga Israel hidup dalam ketakutan terkena serangan roket Hamas yang mampu menembus pertahanan terakhir Iron Dome Israel.
Gencatan senjata dengan Hamas menjadi tema penting yang diwacanakan pejabat-pejabat militer dan politik Israel belakangan ini.
Pejabat politik Israel mengatakan mereka mengharapkan operasi militer di Gaza akan berakhir "dalam beberapa hari" ini setelah militer Israel dan Hamas menyelesaikan tujuan utama mereka.
Sebelumnya PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan di Gaza akan "memakan waktu selama diperlukan untuk memulihkan ketenangan warga Israel."
Israel menyatakan memang sejauh ini belum mengadakan pembicaraan gencatan senjata. Para pejabat pertahanan dan politik mengidentifikasi tiga kemungkinan jalan untuk memberikan ketenangan rakyat Israel.
Ketiganya adalah mediasi Mesir, mediasi PBB, atau gencatan senjata sepihak di pihak Israel --sebuah langkah yang kemungkinan besar akan dibalas oleh Hamas.
Sumber-sumber Israel percaya Hamas telah memenuhi banyak tujuan utamanya dalam konflik kali ini.
Tujuan-tujuan Hamas yang dimaksud Israel adalah Hamas memposisikan diri sebagai pembela Masjid Al-Aqsa, Hamas memperkuat pijakannya di Tepi Barat, dan agar Yahya Sinwar bisa menggantikan Presiden Mahmoud Abbas.
Hamas telah menembakkan ribuan roket ke sejumlah kota-kota Israel meski ditahan Iron Dome. Namun banyak roket Hamas yang mampu menembus sistem pertahanan Iron Dome dan menyebabkan korban jiwa warga sipil Israel.