Rabu 19 May 2021 15:58 WIB

Taiwan Dapat 400 Ribu Dosis Vaksin Saat Kasus Covid Naik

Stok vaksin di Taiwan mulai menipis.

Petugas kesehatan mengambil vaksin COVID-19 AstraZeneca sebelum disuntikkan. ilustrasi
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Petugas kesehatan mengambil vaksin COVID-19 AstraZeneca sebelum disuntikkan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan akan mendapatkan 400.000 lebih dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca Plc pada hari Rabu (19/5). Vaksin ini diperoleh melalui program berbagi global COVAX. Taiwan saat ini menghadapi berkurangnya pasokan suntikan selama lonjakan infeksi domestik.

Taiwan telah melaporkan hampir 1.000 infeksi baru selama seminggu terakhir atau lebih. Jumlah kasus ini mengarah ke pembatasan baru di ibu kota, Taipei, dan mengejutkan penduduk yang telah terbiasa menjalani hidup hampir secara normal.

Baca Juga

Namun, stok vaksin di Taiwan menurun dengan cepat. Taiwan hanya menerima sedikit lebih dari 300.000 sampai saat ini, semuanya dari AstraZeneca Plc. Setidaknya dua pertiga dari itu telah didistribusikan.

Juru bicara kabinet Lo Ping-cheng mengatakan kepada wartawan bahwa sekitar 400.000 dosis tambahan akan tiba di Taiwan pada Rabu sore dari Amsterdam. Vaksin itu berasal dari COVAX, yang mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah.

Taiwan mengatakan akan mendapatkan lebih dari 1 juta suntikan AstraZeneca melalui COVAX. Taiwan telah memesan 20 juta dosis, sebagian besar dari AstraZeneca tetapi juga dari Moderna Inc, meskipun kekurangan global telah membatasi pasokan.

Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan mengatakan setelah lokakarya virtual tentang vaksin pada hari Selasa dengan diplomat terkemuka AS, Inggris, Jepang dan Australia di Taipei bahwa vaksin harus didistribusikan secara adil."Akses yang adil ke vaksin yang efektif adalah cara utama untuk mengekang pandemi COVID-19 global. Kami berharap untuk pengembangan dan pemasaran vaksin yang lebih efektif dan memadai, dan menyerukan semua negara untuk bekerja sama untuk mengakhiri pandemi COVID-19," katanya

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement