Kamis 20 May 2021 06:45 WIB

Facebook Buat Tim Tanggapi Unggahan Konflik Israel-Gaza

Facebook bentuk tim khusus untuk tanggapi konten di tengah eskalasi ketegangan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Christiyaningsih
Facebook untuk smartphone (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Facebook untuk smartphone (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Facebook mengumumkan telah mendirikan pusat operasi khusus untuk menanggapi konten tentang konflik Israel-Palestina di tengah kekerasan di wilayah tersebut. Sebab, informasi yang salah, ujaran kebencian, dan seruan untuk melakukan kekerasan tentang konflik telah beredar di platform media sosial.

“Pusat operasi ini memungkinkan kami untuk memantau situasi dengan cermat sehingga kami dapat menghapus konten yang melanggar standar komunitas kami lebih cepat sambil mengatasi kemungkinan kesalahan dalam pelaksanaan,” Wakil Presiden Kebijakan Konten Facebook Monika Bickert.

Baca Juga

Facebook sebelumnya telah mendirikan pusat operasi serupa yang berfokus pada situasi seperti pemilihan umum. Juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan Kepala Urusan Global Facebook Nick Clegg dan petinggi lainnya pada Selasa telah berbicara dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh. Sementara pada pekan lalu, mereka bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melalui Zoom.

Tim pemeriksa fakta Reuters telah menyanggah gambar yang dibagikan di Facebook, Twitter, dan Instagram yang secara palsu mengeklaim terkait dengan konflik tersebut. The New York Times melaporkan pada Rabu bahwa ekstremis Yahudi telah membentuk kelompok baru di WhatsApp yang bertujuan melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.

“Sebagai layanan perpesanan pribadi, kami tidak memiliki akses ke konten obrolan pribadi orang-orang meskipun ketika informasi dilaporkan kepada kami, kami mengambil tindakan untuk memblokir akun yang kami yakini mungkin terlibat dalam menyebabkan kerusakan yang akan segera terjadi,” kata juru bicara WhatsApp.

Platform media sosial ini juga menghadapi tuduhan penyensoran. Pekan lalu, BuzzFeed News melaporkan Instagram milik Facebook telah secara keliru menghapus konten tentang masjid al-Aqsa di Yerusalem yang menampilkan polisi keamanan Israel melakukan bentrok dengan jamaah.

Dilansir Al Arabiya pada Kamis (20/5), Thomson Reuters Foundation juga melaporkan Instagram dan Twitter menyalahkan gangguan atas penghapusan unggahan yang menyebutkan kemungkinan penggusuran warga Palestina dari Yerusalem Timur. Facebook telah melarang Hamas dari platformnya dan menghapus konten yang memujinya.

Pusat operasi baru Facebook dikelola oleh para ahli, termasuk penutur asli bahasa Arab dan Ibrani. Facebook yang berbasis di Kalifornia, AS telah dikritik di masa lalu karena kurangnya keahlian bahasa lokal dan sumber daya di tengah situasi kekerasan di negara lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement