REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Otoritas Yunani mengevakuasi lebih banyak penduduk ke tempat aman pada Kamis (20/5) waktu setempat akibat kebakaran hutan. Setidaknya enam desa dan dua kuil dievakuasi.

Petugas pemadam kebakaran berupaya memerangi kebakaran hutan yang semakin menyebar dari wilayah Korintus di selatan Yunani ke Attica Barat. Tidak ada laporan korban jiwa yang dilaporkan dalam kobaran api yang mulai membara pada Rabu (19/5) malam.

Kebakaran dimulai di hutan kawasan resor liburan tepi laut kecil di Teluk Corinth di semanjung Peloponnese, sekitar 90 kilometer dari ibu kota, Athena. Penduduk di desa lain diumumkan untuk meninggalkan rumah mereka saat kobaran api, yang disebabkan oleh angin kencang, bergerak ke timur dan menyeberang ke Attica barat.

Banyak warga Athena terbangun karena bau api dan asap tipis terlihat dari banyak bagian kota. "Kami terutama berbicara tentang permukiman yang 90 persen di antaranya adalah rumah liburan," ujar juru bicara pemadam kebakaran Vassilis Vathrakogianni.

Dia mengatakan, bahwa api membakar lahan berhutan dan tumbuh-tumbuhan lebat. Lebih dari 180 petugas pemadam kebakaran sedang memerangi kobaran api. Mereka didukung oleh 62 truk pemadam kebakaran, 17 pesawat dan tiga helikopter.

Menurut laman Euronews, Yunani dilanda kebakaran hutan yang hebat setiap musim panas, yang dipicu oleh kekeringan, angin kencang, dan suhu yang sering melebihi 30 derajat. Pada Agustus lalu, situs arkeologi Mycenae, salah satu yang paling mengesankan dalam prasejarah Yunani, mengalami kebakaran hutan tetapi tidak mengalami kerusakan besar.

Dua tahun lalu, pada 23 Juli 2018 kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya menghanguskan resor tepi laut Mati. Itu adalah kebakaran paling mematikan di Yunani dalam beberapa dekade terakhir, yang menewaskan 102 orang dan menghanguskan sebagian besar rumah di kota ini sekitar 30 kilometer timur laut Athena.

Ikuti Whatsapp Channel Republika