REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY - Seorang pemimpin kelompok Hamas mengatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza akan dicapai dalam dua hari.
Mousa Abu Marzouk merilis pernyataan kepada TV Lebanon al-Mayadeen pada Rabu, yang menyatakan "upaya berkelanjutan terkait gencatan senjata akan berhasil."
Dia berkata,"Saya berharap gencatan senjata akan tercapai dalam satu atau dua hari."
Marzouk, yang merupakan anggota Biro Politik Hamas, juga mengatakan Israel khawatir tidak dapat berperang di beberapa front di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem, Gaza, dan kota-kota Arab di Israel.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan kepada Anadolu Agency pada Rabu bahwa negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB memulai diskusi tentang rancangan resolusi yang disiapkan oleh Prancis yang menyerukan gencatan senjata.
Juga pada Rabu, Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa ada konsensus di level politik dan militer Israel untuk tidak menerima gencatan senjata sebelum Jumat.
Setidaknya 227 warga Palestina meninggal, termasuk 64 anak-anak dan 36 wanita, dan 1.620 lainnya terluka dalam serangan Israel di seluruh wilayah yang diblokade sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Saat berada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, 28 warga Palestina, termasuk 4 anak-anak, dibunuh oleh pasukan Israel dalam bentrokan yang meletus sebagai protes atas serangan Israel di Gaza. Sementara itu 12 orang di Israel tewas dalam serangan roket Palestina dari Jalur Gaza.
* Ahmed Asmar berkontribusi pada laporan ini dari Ankara