Sabtu 22 May 2021 19:12 WIB

Selama Serangan Israel 170 Jurnalis di Gaza Terluka

Sekitar 100 jurnalis menderita luka-luka selama serangan Israel di Tepi Barat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nidia Zuraya
Jurnalis berlarian menghindari gas air mata yang ditembakkan tentara Israel di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Jumat (8/12)
Foto: Mohamad Torokman/Reuters
Jurnalis berlarian menghindari gas air mata yang ditembakkan tentara Israel di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, Jumat (8/12)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) mengumumkan setidaknya 170 jurnalis Palestina terluka dan 33 organisasi media dibom selama serangan militer Israel di Jalur Gaza.

“Kantor dari 33 organisasi media dihancurkan selama serangan Israel di Gaza,” kata ketua PJS, Nasser Abu Bakar kepada Anadolu Agency.

Baca Juga

Sekitar 100 jurnalis lainnya menderita luka-luka selama serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Luka-luka tersebut timbul karena peluru, pemukulan, dan gas. Pada Jumat, PJS menyebut jurnalis Palestina Yousef Abu Hussein tewas dalam serangan udara Israel di rumahnya di Jalur Gaza.

“PJS bekerja sama dengan jurnalis internasional sedang menyusun file tentang kejahatan Israel terhadap jurnalis untuk dibawa ke Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC),” ujar dia. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 279 warga Palestina tewas termasuk 69 anak-anak dan 40 wanita, dan 1.910 lainnya terluka sejak 10 Mei dalam serangan udara Israel. Sementara itu, 12 orang Israel tewas dalam tembakan roket Palestina.

Dilansir Anadolu Agency, Sabtu (22/5), selama serangan Israel, beberapa gedung bertingkat tinggi yang menampung puluhan kantor media asing termasuk Associated Press dan Aljazirah dihancurkan. Pertempuran itu adalah yang paling sengit dalam beberapa tahun dan dihentikan pada Jumat atas gencatan senjata yang ditengahi Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement