Ahad 23 May 2021 06:01 WIB

Lava Letusan Gunung Berapi Kongo Capai Bandara Utama

Gunung berapi Nyiragongo merupakan salah satu yang paling aktif di dunia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Gunung Nyiragongo di Kongo meletus
Foto: Reuters
Gunung Nyiragongo di Kongo meletus

REPUBLIKA.CO.ID, GOMAON - - Lava dari letusan gunung berapi Nyiragongo mencapai bandara kota utama timur Republik Demokratik Kongo, Gomaon, Sabtu (22/5). Bencana alam ini membuat ribuan orang mengungsi. Perdana Menteri Jean-Michel Sama Lukonde, mengadakan pertemuan darurat dan mengaktifkan rencana evakuasi untuk Goma.

"Kami berharap tindakan yang telah diambil malam ini akan memungkinkan penduduk mencapai titik-titik yang ditunjukkan kepada mereka dalam rencana (evakuasi) ini," kata juru bicara pemerintah, Patrick Muyaya.

Warga Goma mengalami letusan terakhir Gunung Nyiragongo pada 2002 yang menewaskan 250 orang dan menyebabkan 120.000 kehilangan tempat tinggal. Peristiwa kali ini membuat warga langsung menyambar kasur dan barang-barang lainnya untuk dibawa dalam pengungsian.

Cahaya merah terlihat dari gunung berapi salah satu yang paling aktif di dunia, mewarnai langit malam hari di atas kota tepi danau berpenduduk sekitar dua juta jiwa. Beberapa warga melarikan diri ke timur menuju perbatasan dengan negara tetangga Rwanda, sementara yang lain melarikan diri ke barat.

Ahli vulkanologi yang berbasis di Goma, Dario Tedesco, mengatakan retakan baru sedang terbuka di Nyiragongo. Kondisi ini memungkinkan lava mengalir ke selatan menuju Goma setelah awalnya mengalir ke timur menuju Rwanda.

"Sekarang Goma adalah targetnya. Ini mirip dengan tahun 2002. Menurut saya lahar itu mengarah ke pusat kota," kata Tedesco.

Tedesco menyatakan banyak kemungkinan bisa terjadi terhadap aliran lava tersebut.  "Mungkin berhenti sebelum atau berlanjut. Sulit memperkirakannya," katanya.

Sumber Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, semua pesawat PBB telah dievakuasi ke kota Bukavu di selatan dan Entebbe di negara tetangga Uganda. Listrik juga padam di sebagian besar Goma dan saluran telepon sibuk.

Pengamat gunung berapi khawatir bahwa aktivitas gunung berapi yang diamati dalam lima tahun terakhir di Nyiragongo mencerminkan apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelum letusan pada 1977 dan 2002.Ahli vulkanologi di Goma Volcano Observatory, yang memantau Nyiragongo, telah berjuang untuk melakukan pemeriksaan dasar secara teratur sejak Bank Dunia memotong dana di tengah tuduhan penggelapan. Dalam laporan pada 10 Mei, observatorium mengatakan telah terjadi peningkatan aktivitas seismik di Nyiragongo pada awal bulan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement