REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Pemerintah Jepang berencana memberikan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) kepada warga lanjut usia di seluruh wilayah negara itu pada 4 Juli mendatang.
Dengan pengiriman vaksin bagi lansia tersebut, sekitar 93 dari 1.741 kota di Jepang diharapkan dapat memenuhi target vaksinasi dari pemerintah pusat pada ahir Juli. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengizinkan penggunaan vaksin dari Moderna, setelah Pfizer menjadi satu-satunya yang diizinkan.
Setelah Pfizer, Jepang sebelumnya mempertimbangkan vaksin dari Moderna dan AstraZeneca. Vaksin Covid-19 dari Pfizer / BioNTech dan Moderna sejauh ini diyakini memberikan perlindungan yang cukup dari varian baru vírus seperti B.1.617 dan B.1.618 yang pertama kali diidentifikasi di India, para peneliti telah melaporkan dalam makalah pra-cetak baru, yang belum ditinjau sejawat.
Disebutkan bahwa sejauh ini penelitian menunjukkan mutasi B.1.617 menyebar lebih mudah daripada varian lain dan membutuhkan studi lebih lanjut. Studi baru melibatkan sampel serum yang diukumpulkan delapan orang yang sembuh dari Covid-19, enam orang yang divaksinasi penuh dengan vaksin Pfizer / BioNTech dan tiga orang yang divaksinasi penuh dengan vaksin Moderna.
Dilansir BNN Bloomberg, upaya vaksinasi Jepang dinilai berjalan lambat dibandingkan dengan Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya, yang telah memberi dampak bagi ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. Kontraksi pada kuartal pertama telah menimbulkan kekhawatiran tentang resesi double-dip.