Senin 24 May 2021 10:43 WIB

Vietnam Gelar Pemilu di Tengah Gelombang Baru Covid-19

Warga tetap akan mengikuti pemilu dengan terapkan protokol kesehatan.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Orang-orang mengenakan masker di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020.  Vietnam akan tetap geliar pemilu di tengah pandemi.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Orang-orang mengenakan masker di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Vietnam akan tetap geliar pemilu di tengah pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam menyelenggarakan pemilihan parlemen pada Ahad (23/5), di tengah kekhawatiran gelombang baru wabah infeksi virus Corona jenis baru (Covid-19). Menurut laporan, saat ini kasus Covid-19 di Vietnam masih terus mengalami peningkatan. Namun, warga tetap berusaha mengikuti pemilihan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan.

Seperti dilansir Aljazirah, kandidat independen dalam pemilihan parlemen Vietnam saat ini tercatat lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Pemilihan parlemen diadakan setiap lima tahun, dengan ketersediaan 500 kursi.

Baca Juga

Pemilih parlemen atau Majelis Nasional Vietnam biasanya diadakan setelah Partai Komunis yang berkuasa mengadakan kongres untuk memilih pemimpin baru. Terlepas dari meningkatnya keterbukaan terhadap perubahan sosial di negara-negara Asia Tenggara dan banyaknya kesepakatan perdagangan bebas, Partai Komunis tetap mempertahankan kendali atas Vietnam dan medianya dan menolerir sedikit perbedaan pendapat.

Hampir 69,2 juta pemilih terdaftar juga akan memilih anggota dewan di tingkat provinsi dan kabupaten. Sekitar 92 persen calon Majelis Nasional adalah anggota Partai Komunis, yang pada dasarnya juga memeriksa calon independen.

“Saya berharap semua pemilih, mengetahui peran mereka sebagai pemilik negara, akan bergabung dalam pemungutan suara untuk memilih kandidat yang paling tepercaya dan layak untuk mewakili suara mereka," ujar ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue sebelum pemilihan.

Jumlah calon yang bukan anggota partai turun pada tahun ini menjadi 74 dari 97 pada pemilihan sebelumnya pada 2016. Media lokal mengatakan jumlah wakil majelis yang bukan anggota partai berkurang setengahnya dalam tiga pemilihan terakhir.

Data resmi menunjukkan, 99 persen dari 67,5 juta pemilih terdaftar di Vietnam berpartisipasi dalam pemilu 2016. Surat suara itu anonim, tetapi nama, usia, pekerjaan, etnis, dan alamat setiap pemilih diunggah di luar pusat pemungutan suara.

Pemilihan parlemen saat ini, secara khusus berlangsung saat Vietnam memerangi wabah Covid-19 baru yang telah menyebar dengan cepat. Tercatat sejak akhir april, wabah baru menginfeksi 2.066 orang. Di distrik Long Bien Hanoi, sekitar 30 pemilih terlihat berbaris di bilik suara untuk giliran mereka, semuanya mengenakan masker.

Sebelum antre, para pemilih diukur suhu tubuhnya di meja terdekat di mana masker gratis dan pembersih tangan juga ditawarkan, dengan pengeras suara yang memberitahukan agar setiap orang harus menjaga jarak aman.

Hue mengatakan, pemungutan suara saat ini adalah yang pertama di tengah wabah virus corona jenis baru paling berbahaya yang telah menyebar ke hampir setengah dari jumlah provinsi, dengan banyak di antaranya diisolasi. Ia menyebut, penyelenggara telah mengambil tindakan untuk memastikan pemilihan akan berlangsung dengan aman. Hasil pemilihan biasanya diumumkan setelah sekitar dua pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement