REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel tembak mati seorang pria Palestina yang dituduh menikam dua orang warga Israel di wilayah pendudukan Yerusalem Timur. Penikaman terjadi di permukiman yang menjadi fokus pengunjuk rasa Palestina.
Dalam rekaman video yang tersebar di media sosial terlihat tersangka berbaring tak bernyawa dan ditutup dengan selembar tikar. "Penyerang ditembak dan mati," kata juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld seperti dikutip Aljazirah, Senin (24/5).
Layanan ambulan Israel, Magen David Adom mengatakan dua orang pria Israel berusia 20 tahunan terluka dalam serangan. Satu orang terluka serius dan satu lagi terluka sedang dengan luka tusukan di tubuh bagian atas.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan satu orang mengenakan seragam angkatan udara Israel. Pisau menacap di punggungnya, sementara ia berlutut di tanah.
"Tentara menerima perawatan medis di lokasi kejadian dan dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut," kata militer Israel dalam pernyataannya.
Aljazirah melaporkan peristiwa tersebut menambah ketegangan di lokasi kejadian. Banyak mobil polisi dan kendaraan lapis baja yang dikerahkan ke daerah tersebut.
Polisi Israel memblokir depan Gerbang Damaskus untuk memeriksa setiap pria Palestina di bawah 45 tahun, sesuatu yang tidak mereka lakukan pada Senin pagi. Serangan itu terjadi usai Israel menggelar serangan udara di Gaza selama 11 hari yang menewaskan 250 orang lebih warga Palestina termasuk 66 anak-anak. Sekitar 12 orang Israel tewas dalam serangan roket dari Gaza.
Serangan-serangan tersebut berakhir usai kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata yang ditengahi Mesir. Tapi pada akhir pekan kemarin polisi Israel kembali menindak keras pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa.