REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kritikus Kremlin Alexei Navalny mengatakan, pemerintah Rusia telah meluncurkan tiga penyelidikan kriminal terhadap dirinya. Navalny mengatakan, dia telah mengetahui tentang rencana itu dari seorang penyelidik yang mengunjunginya di tahanan pada Senin (24/5).
"Saya menjadi penjahat yang lebih keras setiap hari. Jadi jangan mengira saya hanya duduk di sel, minum teh dan tidak melakukan apa-apa," ujar Navalny dalam unggahan di Instagramnya.
Navalny mengatakan, penyidik sedang menyelidiki pencurian sumbangan dari yayasan antikorupsi FBK. Selain itu, penyidik juga menyelidiki pendirian organisasi, yang melanggar hak asasi manusia, dan menghina hakim.
Komite Investigasi Rusia sebelumnya mengatakan telah membuka kasus yang melibatkan FBK, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Navalny dan sekutunya. Pada Februari, seorang jaksa penuntut meminta Komite Investigasi untuk memeriksa apakah pernyataan Navalny dalam salah satu persidangannya dapat memenuhi syarat sebagai penghinaan terhadap hakim.
Sebelumnya pengadilan distrik di wilayah Vladimir, Rusia telah menerima tiga tuntutan hukum dari aktivis oposisi Alexey Navalny terhadap penjara tempat dia menjalani hukuman. Dalam tuntutan itu, dia menyatakan bahwa otoritas penjara tidak memberikannya akses untuk meminjam buku, penyensoran surat kabar, dan dianggap sebagai orang yang cenderung melarikan diri.
"Dia tidak mendapatkan akses untuk membaca buku yang dia beli, dia diperlakukan oleh karyawan IK-2 (koloni hukuman) yang menempatkannya dalam catatan pencegahan sebagai orang yang rentan untuk melarikan diri, dan juga penyensoran surat kabar yang diterima Navalny, karena beberapa artikel telah dipotong," ujar pengadilan, dilansir Sputnik News.