REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan, infeksi virus corona pada orang yang sudah divaksin masih jarang terjadi. Pada Selasa (25/5), CDC mengeluarkan laporan mengenai kasus-kasus semacam ini hingga akhir April lalu.
Ketika jumlah orang yang sudah divaksin di Amerika mencapai 110 juta, hanya sekitar 10.300 kasus infeksi di antara orang-orang yang sudah divaksin tersebut. Angka itu sekitar satu kasus infeksi untuk setiap 10 ribu orang yang sudah divaksin.
Dalam laporan disebutkan, dua pertiga kasus positif pada orang yang sudah divaksin terjadi pada perempuan dan rata-rata berusia sekitar 58 tahun. Sekitar 25 persen kasus positif tidak menunjukan gejala.
Hanya sekitar 10 persen yang harus masuk rumah sakit dan dua persen yang meninggal dunia. Laporan ini berdasarkan laporan sukarela dari 46 negara bagian dan teritori di AS. Angka ini juga tidak dianggap total kasus infeksi pada orang yang sudah divaksinasi.
Pejabat kesehatan AS mengatakan, vaksin tidak sempurna dan mereka sudah memprediksi kasus positif Covid-19 pada warga yang sudah divaksin. CDC berhenti melaporkan total kasus pada orang yang sudah divaksin hingga akhir April lalu tapi menyampaikan perkembangan pekanan pasien rawat inap dan meninggal dunia. Hingga 17 Mei lalu CDC mencatat terdapat 1.800 pasien rawat inap dan 350 meninggal dunia.