REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan pada Rabu (26/5) memperketat pembatasan Covid-19, termasuk melarang makan di restoran saat otoritas kembali melaporkan lonjakan kasus. Selama berbulan-bulan relatif aman mengendalikan pandemi dengan baik, Taiwan sedang mengalami lonjakan kasus lokal dan berada pada level peringatan tertinggi kedua, membatasi pertemuan serta menutup tempat-tempat hiburan.
Mengumumkan 633 kasus lokal baru termasuk 11 kematian, Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan bahwa meski puncak kasus terjadi pada 17 Mei, serta tidak adanya kondisi buruk yang signifikan, terlalu dini untuk mengatakan apakah situasinya menjadi lebih baik.
"Apakah keadaannya membaik? itu yang perlu dipantau," katanya saat konferensi pers.
Menurut Chen, pembatasan Covid-19 akan diperketat, dengan restoran hanya diperbolehkan melayani pesan antar, denda bagi mereka yang tidak menggunakan masker di depan publik dan menghentikan pesta pernikahan. Masyarakat harus membatasi waktu ketika berada di luar. "Kurangi keluar dan perbanyak membeli," kata Chen.
Taiwan melaporkan total 6.091 kasus sejak awal pandemi, termasuk 46 kematian Covid-19. Menurut pemerintah, sebagian besar mereka yang terinfeksi pada gelombang saat ini tidak bergejala atau mengalami gejala ringan.