REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR— Kementerian Luar Negeri Malaysia masih menyelidiki dugaan penahanan warga negara Malaysia bernama "Dr Nur" oleh pihak Israel sebagaimana viral di media sosial.
"Kami memaklumi informasi yang viral di media sosial berhubung dengan penahanan seorang warga negara Malaysia yang dikenali sebagai 'Dr Nur' oleh pihak Israel," menurut pernyataan pers Kemenlu Malaysia, Kamis (27/5).
Walau bagaimanapun, ujar Kemenlu, pihak Kementerian belum dapat memastikan kebenaraninformasi serta perincian insiden yang menimpa warga tersebut sehingga menyulitkan usaha perwakilan Malaysia untuk menghubungi dan menyalurkan bantuan konsuler yang sewajarnya kepada yang bersangkutan.
"Pengecekan oleh Kedutaan Besar Malaysia di Kaherah, Mesir, dan Amman, Yordania juga mendapati bahwa tidak ada individu bernama 'Dr Nur' yang mendaftarkan keberadaan diri di Palestina atau menghubungi Perwakilan Malaysia untuk mendapatkan bantuan," katanya.
Dalam masa yang sama, ujar dia, Kementerian Luar Negeri telah menghubungi pihak-pihak berkuasa di Malaysia untuk membantu mengenal pasti identitas dan keberadaan "Dr Nur".
"Kementerian Luar Negeri telah mengumpul informasi berkenaan laporan yang disampaikan oleh warga termasuk screenshot posting-posting yang dibuat oleh warga terkait insiden yang menimpa 'Dr Nur' dan telah meneruskan informasi tersebut kepada pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Departemen Imigrasi Malaysia (JIM), dan Komite Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata dia.
Kementerian Luar Negeri, ujar dia, juga telah mencoba menghubungi dua orang individu yang diperkirakan bekerja di Hospital Kuala Lumpur, bernama Dr Aida dan Dr Shafiq, untuk mendapatkan informasi lanjut berkenaan "Dr Nur" namun mereka tidak dapat dihubungi.Kementerian Luar Negeri ingin meminta individu-individu serta pemilik akun Instagram @iesya_toh dan @nurhelizahelmi untuk segera mengemukakan informasi terkait.
"Siapa pun individu lain yang mempunyai informasi yang sahih berhubungan identitas serta keberadaan 'Dr Nur'. Mereka diminta menyampaikan informasi ke ui e-mel [email protected]."
Kementerian Luar Negeri menyarankan warga negara Malaysia untuk senantiasa menjalin kontak dengan perwakilan Malaysia terdekat jika mereka memiliki kekhawatiran atau memerlukan bantuan konsuler.