REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis meminta kontribusi dari dari negara-negara anggota untuk wilayah Palestina yang dilanda kekerasan sebesar USD95 juta.
Koordinator Kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Lynn Hastings meluncurkan rencana darurat untuk mendukung mereka yang terkena dampak eskalasi dan kekerasan terbaru di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
"Bersama dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan Wakil Sekretaris Jenderal dan Koordinator Bantuan Darurat Mark Lowcock, Hastings meminta semua Negara Anggota untuk berkontribusi dengan murah hati sebesar USD95 juta, untuk memungkinkan implementasi yang cepat dan penuh selama tiga bulan berikutnya," ungkap kantor Hastings dalam sebuah pernyataan.
Hastings mengunjungi warga Palestina yang kehilangan rumah dan mata pencaharian akibat serangan Israel selama konflik dengan Hamas dan dia melihat kerusakan infrastruktur sipil yang telah menyebabkan 800.000 orang tak dapat mengakses air, kata pernyataan itu.
“Kerusakan pada 54 fasilitas pendidikan menghalangi akses anak-anak terhadap pendidikan, dan kerusakan pada enam rumah sakit dan 11 pusat layanan kesehatan dasar menghambat pemberian layanan kesehatan,” ujar Hastings.
"Bahan bakar yang terbatas dan kerusakan jaringan listrik telah mengurangi akses ke listrik menjadi rata-rata harian 4-6 jam di seluruh Gaza, semakin membatasi penyediaan layanan dasar ini. Ini terjadi karena sistem kesehatan sudah terbebani oleh Covid-19," menurut pernyataan itu.
Setidaknya 254 warga Palestina meninggal, termasuk 39 wanita dan 66 anak-anak, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam serangan udara Israel baru-baru ini di Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina.