Jumat 28 May 2021 19:41 WIB

Informan Rezim Militer Tewas Dibunuh di Yangon, Myanmar

Di daerah yang sama, media lokal melaporkan terjadi delapan ledakan di pos polisi, pasar hingga sekolah dasar - Anadolu Agency

Di daerah yang sama, media lokal melaporkan terjadi delapan ledakan di pos polisi, pasar hingga sekolah dasar - Anadolu Agency
Di daerah yang sama, media lokal melaporkan terjadi delapan ledakan di pos polisi, pasar hingga sekolah dasar - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seorang administrator lokal yang diduga menjadi informan bagi rezim militer, Bhone Ngwe, tewas ditembak tiga pria di Kotapraja Thaketa, Yangon, Kamis pagi. Media lokal Myanmar Now melaporkan, banyak administrator lokal yang ditunjuk junta dituduh memberi informasi keberadaan serta aktivitas para aktivis kepada otoritas rezim.

“Dia (Bhone Ngwe) adalah seorang informan terkenal. Banyak orang yang ditangkap karena dia,” ungkap warga lokal di Thaketa yang tidak ingin disebutkan namanya.

Baca Juga

Menurut warga lokal tersebut, Bhone juga memasak dan memberi makan pasukan junta, sekaligus menunjukkan rumah-rumah para pembangkang kepada pasukan tersebut di malam hari.

Pada Kamis pagi, di daerah yang sama, Myanmar Now melaporkan terjadi delapan ledakan di dua pos polisi, pasar lokal, sekolah dasar, serta dua jalan. Berdasarkan keterangan warga lokal kepada Myanmar Now, terdapat dua ledakan yang berbeda di salah satu pos polisi.

Akibatnya, sejumlah tentara dan polisi yang menginvestigasi ledakan pertama terluka akibat ledakan kedua. Myanmar Now belum dapat mengonfirmasi informasi tersebut secara independen saat berita ini diturunkan.

Sejumlah administrator dan kantor mereka menjadi target pengeboman dan pembakaran di seluruh Myanmar menyusul tindakan brutal rezim militer terhadap unjuk rasa menentang kudeta yang damai. Jumlah penyerangan tersebut tidak diketahui secara pasti.

Akan tetapi, insiden baru-baru ini menunjukkan oposisi dari pasukan junta menggunakan taktik yang semakin kejam untuk melawan junta. Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. Hingga Kamis kemarin, Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan pasukan junta telah menewaskan 831 orang sejak kudeta militer.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/informan-rezim-militer-tewas-dibunuh-di-yangon-myanmar/2257103
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement