REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kementerian Pertahanan Filipina membuat pernyataan yang menyebutkan, dua dari enam helikopter serang T-129 ATAK yang dibeli dari Turki diharapkan, bisa dikirimkan pada September 2021.
"Berdasarkan perkembangan terakhir, kami berharap dua unit pertama dari helikopter serang T129 untuk Angkatan Udara Filipina akan dikirimkan pada September ini," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Filipina, Arsenio Andolong, dikutip dari Defence Turk, Sabtu (29/5).
Helikopter T-129 (atau AW729) adalah helikopter tempur serang di bawah pengembangan Angkatan Darat Turki. Versi derivatif dari Agusta A129 Mangusta, yaitu T-129 dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), dengan pabrikan AgustaWestland, Italia sebagai rekan utama.
Dalam pernyataan yang dibuat, disebutkan total enam helikopter T-129 ATAK dibeli dari saluran penjualan pemerintah ke pemerintah dan industri dirgantara Turki. Adapun nilai kontrak senilai 269.388.862 dolar AS atau sekitar Rp 3,85 triliun.
Setelah pengiriman tahap pertama pada September 2021, sisa empat helikopter T-129 ATAK dijadwalkan dikirimkan masing-masing pada Februari 2022 (dua unit) dan Februari 2023 (dua unit).
Setelah persetujuan untuk penjualan helikopter T-129 ATAK ke Filipina selesai, pilot dan kru Armada Serang ke-15 Angkatan Udara Filipina menerima pelatihan helikopter T-129 di fasilitas TAI di Ankara, Turki.
Sementara pelatihan yang relevan direncanakan untuk dilanjutkan antara Mei 2021 dan Agustus 2021. Angkatan Udara Filipina akan terus mengirim pilot dan ahli ke Turki untuk pelatihan tentang operasi helikopter T-129 ATAK di masa depan.
Kepala Pemasaran Korporat dan Komunikasi TAI, Serdar Demir menyinggung situasi terkini terkait ekspor helikopter T-129 ATAK yang dikembangkan TAI ke Filipina dan Pakistan. Dia menyatakan, proses persetujuan di Kongres AS untuk izin helikopter ATAK yang diekspor ke Pakistan masih berlanjut. Hal itu lantaran ada komponen mesin untuk helikopter merupakan buatan AS.
Berbeda dengan situasi ekspor ke Pakistna, Demir menyatakan, izin yang diperlukan dari AS telah diperoleh. Sehingga Turki bisa mengekspor helikopter serang tersebut ke Filipina.