REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun tewas ditembak oleh pasukan keamanan Myanmar pada Kamis. Unicef Myanmar pada Jumat melalui akun Twitter mengungkapkan penembakan tersebut terjadi di Kotapraja Loikaw, negara bagian Kayah.
Saat ini bentrokan antara warga dan militer terus berlanjut, Unicef mendesak semua pihak untuk menahan diri dan memprioritaskan perlindungan anak. Sejak 1 Februari, 55 anak telah tewas di Myanmar, kata Unicef Myanmar.
Hingga Kamis kemarin, Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan pasukan junta telah menewaskan 831 orang sejak kudeta militer.
Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.