Sabtu 29 May 2021 20:54 WIB

Ini Pemaparan Lengkap PSSI Terkait Format Liga 1 2021

Musim 2021 meniadakan sistem kandang-tandang.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep (tengah) mengikuti Kongres PSSI 2021 di Jakarta, Sabtu (29/5/2021). Kongres tersebut membahas persiapan timnas Indonesia, Liga Indonesia, perubahan nama klub serta pengesahan anggota baru.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep (tengah) mengikuti Kongres PSSI 2021 di Jakarta, Sabtu (29/5/2021). Kongres tersebut membahas persiapan timnas Indonesia, Liga Indonesia, perubahan nama klub serta pengesahan anggota baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PSSI menggelar kongres di Sabtu (29/5). Selain memaparkan hasil program kerja selama satu tahun, PSSI turut memaparkan format Liga 1 2021.

Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto menyebut kompetisi tetap menggunakan sistem kompetisi penuh. Namun bentuk kompetisi akan diubah menjadi sistem bubble to bubble, bukan home-away seperti biasanya.

"Liga 1 tetap menggunakan kompetisi penuh dengan 306 pertandingan, tapi sistemnya yang membedakan. Tadinya home away masing-masing menjadi bubble to bubble," kata Iwan.

Iwan menyatakan, kompetisi akan memiliki bentuk seperti Piala Menpora yang sudah diselenggarakan pada April lalu. Namun akan digunakan series to series dengan setiap series dalam satu kluster.

"Hampir satu setengah bulan mereka dijadikan satu kota, bertanding di beberapa stadion, kemudian dibalikkan ke domisili klub masing-masing selama satu bulan, kemudian kembali lagi di dalam sistem bubble yang sama dengan berbeda klaster," tambah Iwan. 

PSSI dan PT Liga Indonesia baru mempersiapkan enam seri di setiap serinya. Klaster yang dipersiapkan adalah beberapa stadion yang berdekatan dan dibagi dalam klaster DKI Jakarta-Jawa Barat, Jawa Tengah-Yogyakarta, dan Jawa Timur.

"Mereka akan bermain di DKI-Jabar, kemudian istirahat, masuk ke kluster Jawa Tengah-Yogyakarta, istirahat, dan masuk ke kluster Jawa Timur, lalu kembali lagi ke DKI-Jabar, begitu seterusnya," kata Iwan.

Iwan menargetkan kompetisi selesai pada Maret 2022 seperti rencana awal. Namun Iwan mengakui ada pengunduran jadwal kick off yang semula pada tanggal 3 Juli menjadi 10 Juli.

"Sambil menunggu pertandingan dari teman-teman (tim Liga 1) yang mewakili kita di AFC," kata Iwan.

Untuk Liga 2, kata Iwan, hampir sama seperti Liga 1 dan menggunakan format yang sama dengan musim sebelumnya dengan membagi grup. Dia menyebut PT LIB sebagai operator liga akan memaparkan lebih jelas di kemudian hari.

"Tapi kalau tahun lalu dibagi dua grup, sekarang menjadi empat grup. Masing-masing grup ada enam klub, seperti Liga 1 ini. Nanti detailnya PT LIB yang akan menjelaskan, termasuk (kick off) Liga 2," kata Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement