REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala Biro Politik Hamas di Gaza Yahya Sinwar mengaku tak takut terhadap ancaman Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz yang hendak membunuhnya. Dia justru menantang Gantz untuk melaksanakan ancamannya.
“Saya tidak peduli dengan ancaman Israel yang tidak dapat mereka penuhi,” kata Sinwar saat ditanya awak media di Gaza tentang kenapa dia tak takut dengan ancaman yang dilayangkan Gantz, dilaporkan laman Middle East Monitor, Sabtu (29/5).
Di hadapan para awak media, ia mengaku berani untuk pulang ke rumah berjalan kaki dan meminta para pengawalnya untuk berjalan jauh darinya. “Biarkan Gantz melaksanakan janjinya jika dia bisa,” ujar Sinwar.
Hal itu pun benar-benar dilakukan oleh Sinwar. Dia berjalan berkeliling Gaza dan menemui warga yang rumah serta tokonya hancur akibat serangan Israel. Setelah itu, ia pulang ke rumah.
Pada 22 Mei lalu, Gantz sempat mengatakan negaranya masih mengincar para pemimpin senior Hamas di Jalur Gaza. Dia menyebut, selain Yahya Sinwar, Israel turut membidik komandan sayap militer Hamas Mohammad Deif.
Pada 21 Mei lalu, Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata setelah terlibat pertempuran selama 11 hari yang dimulai sejak 10 Mei. Mesir memainkan peran penting dalam proses mediasi. Selama pertempuran berlangsung, setidaknya 279 warga Palestina, termasuk di dalamnya 69 anak-anak dan 40 wanita, tewas. Lebih dari 1.900 warga Gaza lainnya mengalami luka-luka. Sementara serangan Hamas menewaskan setidaknya 12 warga Israel.