Selasa 01 Jun 2021 00:33 WIB

Gunung Nyiragongo Erupsi, 416 Ribu Warga Kongo Mengungsi

Penduduk berangsur kembali ke Kota Goma setelah mengungsi dari sana sejak 27 Mei

Red: Nur Aini
PBB mengungkapkan hampir 416.000 orang di wilayah timur Republik Demokratik Kongo (DRC) mengungsi akibat letusan gunung berapi.
PBB mengungkapkan hampir 416.000 orang di wilayah timur Republik Demokratik Kongo (DRC) mengungsi akibat letusan gunung berapi.

 

REPUBLIKA.CO.ID, BRAZZAVILLE -- PBB mengungkapkan hampir 416.000 orang di wilayah timur Republik Demokratik Kongo (DRC) mengungsi akibat letusan gunung berapi.

Baca Juga

Dalam laporannya yang dirilis pada Ahad (30/5), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan penduduk berangsur-angsur kembali ke Kota Goma setelah mengungsi dari sana sejak 27 Mei.

Beberapa gereja juga sempat mengadakan kebaktian Minggu, termasuk yang berada di zona merah. Selain itu, beberapa toko juga sudah buka kembali.

Constant Ndima Kongba, gubernur Provinsi Kivu Utara, mengunjungi pengungsi internal (IDP) di Kota Sake pada Sabtu. Dia meminta mereka untuk menahan diri pulang ke Goma.

Gubernur juga meyakinkan mereka bahwa otoritas terus berkoordinasi dengan para ahli dan Goma Volcano Observatory (OVG) untuk pemulangan yang aman ke Goma.

Menteri Perindustrian Kongo Julien Paluku tetap berada di Goma sejak 24 Mei untuk memantau situasi terkini, sekaligus menjadi mediator antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Gunung Nyiragongo meletus pada 22 Mei, dengan aliran lava bergerak ke timur menuju negara tetangga Rwanda. Letusan itu menewaskan lebih dari 30 orang dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur. OVG juga memperingatkan bahwa risiko letusan baru itu nyata. Sedikitnya 250 orang tewas ketika Gunung Nyiragongo meletus pada 2002, sementara lebih dari 120.000 penduduk Goma kehilangan tempat tinggal.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/gunung-nyiragongo-erupsi-hampir-416-ribu-warga-kongo-mengungsi-/2259259
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement