REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator senior AS, Lindsay Graham mengharapkan Washington akan segera mengesahkan pendanaan sebesar 1 miliar dolar AS bagi Israel. Pendanaan itu bertujuan untuk meningkatkan kembali sistem pertahanan rudal Israel, Iron Dome setelah bentrokan dengan Hamas pada Mei lalu.
"Akan ada permintaan 1 miliar dolar AS yang datang ke Pentagon minggu ini dari menteri pertahanan (Israel) untuk mengisi kembali Iron Dome, dan beberapa hal lainnya, untuk meningkatkan sistem," kata Graham.
Graham merupakan senator senior Partai Republik di Komite Alokasi Senat, yang mengawasi pengeluaran negara termasuk bantuan militer asing. Dia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz selama perjalanan ke Israel.
Graham mengatakan Iron Dome telah menyelamatkan ribuan nyawa selama serangan roket bulan lalu. Dia memperkirakan permintaan Israel akan mendapat dukungan dari Presiden Joe Biden dan Kongres.
"Ada keributan besar antara Hamas dan Israel, tetapi saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa ada dukungan yang luas dan mendalam untuk Israel di antara Partai Demokrat," kata Graham.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia akan memperbaiki Iron Dome, yang membantu Israel menangkis lebih dari 4.300 roket yang ditembakkan dari Gaza selama konflik. Israel dan Hamas memulai gencatan senjata pada 21 Mei, setelah 11 hari melakukan pertempuran paling sengit dalam beberapa tahun.
Serangan Israel di Jalur Gaza menuai kritik dari beberapa anggota Partai Demokrat. Tetapi Israel umumnya mendapatkan dukungan kuat di Washington dari Partai Kongr Demokrat maupun Republik. Kongres secara rutin menyetujui sejumlah besar dana militer untuk negara yang dipandang sebagai mitra AS yang solid di wilayah yang tidak stabil.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, Gantz akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan pada Kamis (3/6) di Washington. Mereka akan membahas sejumlah masalah termasuk masalah Iran dan bantuan militer.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
