REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat tinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memperingatkan negara-negara Timur Tengah untuk tidak menggelar kerja sama pertahanan dengan Rusia dan Cina. Dalam seminar virtual Middle East Institute, Deputi Asisten Menteri Pertahanan AS Dana Stroul mengatakan langkah tersebut dapat mengancam kemitraan mereka dengan AS.
"Jelas negara-negara dan mitra tertentu ingin menguji dan melihat sampai batasnya apa yang mungkin mereka dapatkan dari Amerika Serikat dengan menguji perairan dalam bekerja sama dengan China atau Rusia, terutama dalam bidang keamanan dan militer," kata Stroul seperti dikutip Sputnik News, Rabu (2/6).
"Dan, saya hanya ingin mengingat mereka sekali lagi ada titik yang mengarah pada strategi yang tidak hanya akan mengancam kemitraan Anda dengan Amerika Serikat, tapi juga mengancam kedaulatan nasional negara Anda seperti Lebanon," ujar Stroul menambahkan.
Stroul mengeklaim, potensi manfaat kerja sama bidang pertahanan dengan Rusia dan China tidak sebanyak yang ditawarkan Amerika. "Bagi saya pilihannya jelas antara apa yang Anda dapat dari China atau Rusia dan apa yang Anda dapatkan dari Amerika Serikat," katanya.
Stroul menuduh Rusia memupuk minat untuk menantang AS di Timur Tengah, serta menekan mitra-mitra strategis Amerika di kawasan tersebut.