REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang pria di China terjangkit flu burung jenis H10N3 pertama pada manusia. Hal ini dilaporkan langsung oleh pemerintah China, Selasa (1/6).
Komisi Kesehatan Nasional China, menyebut, pria berusia 41 tahun itu dirawat di rumah sakit pada 28 April lalu. “Infeksi ini adalah penularan lintas spesies yang tidak disengaja,” kata Komisi Kesehatan Nasional dilansir dari Washington Post.
Komisi tersebut memastikan tidak ada kasus H10N3 pada manusia yang dilaporkan di tempat lain. Berita itu muncul di tengah meningkatnya kesadaran warga akan ancaman penyakit yang muncul ketika pandemi Covid-19 yang merenggut banyak nyawa di seluruh dunia.
Namun tidak seperti virus corona, ada sistem pengawasan influenza global yang mengawasi kasus flu burung pada manusia, sejak jenis penyakit bernama H5N1 muncul pada akhir 1990-an di pasar unggas hidup yang ramai di Hong Kong.
Selama rentang waktu 2013 dan 2017, flu burung lain bernama H7N9 menginfeksi lebih dari 1.500 orang di China melalui kontak dekat dengan ayam yang terinfeksi.
Dengan sejarah tersebut, pihak berwenang tidak terkejut melihat kasus berbagai jenis flu burung pada manusia dan mereka memantau dengan cermat setiap tanda-tanda yang menyebar antarmanusia.