REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Ketua Jewish Agency, Isaac Herzog, akan menjadi presiden ke-11 Israel. Hal itu dipastikan setelah Herzog memperoleh 87 suara dukungan dari anggota parlemen Israel (Knesset) yang berjumlah 120.
“Saya akan menjadi presiden semua orang,” kata Herzog seraya menambahkan bahwa dia siap bekerja dengan pemerintah dan perdana menteri mana pun seperti dilaporkan laman Jerusalem Post, Kamis (3/6).
Lawan Herzog dalam perebutan kursi presiden adalah seorang pendidik pemenang Israel Prize yakni Miriam Peretz. Sebanyak 27 anggota Knesset mendukungnya. Jika Peretz mampu mengungguli Herzog, dia akan menjadi presiden wanita pertama Israel.
Herzog akan mengambil alih kursi presiden yang kini dijabat Reuven Rivlin pada 9 Juli mendatang. Rivlin pun telah mengucapkan selamat kepada Herzog. Rivlin mengatakan gelar “warga negara pertama” dan tugas menjaga karakter negara Israel, khususnya pada saat ini, adalah tanggung jawab yang berat.
“Saya tidak ragu bahwa Anda akan memikul tanggung jawab ini dengan luar biasa. Saya bangga menyerahkan tongkat estafet kepada Anda dalam waktu satu bulan,” ujar Rivlin.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Partai Yamina Naftali Bennett turut mengucapkan selamat kepada Herzog. Mereka pun mendoakan yang terbaik untuk Peretz.
Dengan kemenangannya, Herzog menjadi presiden pertama yang ayahnya pernah menjabat posisi itu pula. Chaim Herzog adalah presiden keenam Israel.