REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kolombia telah mengizinkan pembukaan kembali jalur penyeberangan perbatasannya dengan Venezuela yang telah ditutup selama lebih dari setahun untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sejak Selasa tengah malam, pemerintah membuka jalur perbatasan 2.200 kilometer, yang berarti bahwa jadwal waktu penyeberangan telah ditetapkan.

Keputusan itu mengejutkan banyak orang mengingat Kementerian Luar Negeri Kolombia mengumumkan dalam sebuah dekrit bahwa negara itu akan menutup perbatasannya dengan Venezuela hingga 1 September. Namun, setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan, pemerintah mengizinkan pembukaan kembali perlintasan darat dan sungai.

"Penutupan perbatasan mendorong orang-orang yang melarikan diri dari krisis sosial dan ekonomi Venezuela untuk memasuki Kolombia melalui penyeberangan perbatasan ilegal," ungkap Kamar Dagang Cucuta.

Meskipun Kolombia adalah rumah bagi lebih dari 1,7 juta pengungsi Venezuela, kedua negara tidak mempertahankan hubungan diplomatik.

Jumlah migran terus meningkat sejak Februari, setelah Presiden Ivan Duque mengumumkan bahwa Kolombia akan memberikan status hukum perlindungan sementara kepada migran Venezuela, yang akan memungkinkan mereka untuk bekerja secara legal di negara tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, bentrokan di sepanjang perbatasan terus berulang antara tentara Venezuela dan kelompok bersenjata ilegal yang beroperasi di Kolombia. Akibatnya, sekitar 5.000 warga sipil Venezuela telah melarikan diri dari konflik, mencari perlindungan di Kolombia.

Kolombia membuka kembali perbatasannya dengan Panama, Peru, Brasil, dan Ekuador pada 19 Mei. Saat itu, Kementerian Luar Negeri menjelaskan kemungkinan pembukaan kembali perbatasan dengan Venezuela masih dalam peninjauan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika