REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Kebakaran hebat di sebuah kilang minyak di dekat ibu kota Iran telah memasuki hari kedua. Hingga Kamis (3/6), petugas pemadam kebakaran masih berjuang untuk memadamkan kobaran api tersebut.
Kebakaran di kilang minyak milik perusahaan pemerintah ini, Tondgooyan Petrochemical Co., terjadi pada Rabu malam (2/6). Di langit malam Teheran, gumpalan asap tebal dan hawa panas menyelimuti wilayah ibu kota.
Kantor berita Kementerian Perminyakan SHANA mengatakan, kebakaran terjadi karena kebocoran di dua tangki limbah di fasilitas tersebut. Pihak berwenang awalnya menduga, kebakaran itu mempengaruhi pipa gas minyak cair di kilang.
Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh, mengunjungi tempat kejadian. Dia juga berusaha meyakinkan publik bahwa kebakaran ini tidak akan mempengaruhi produksi. Tetapi, masyarakat Iran tetap mengantri keesokan harinya, untuk mendapatkan bensin.
SHANA juga mengutip juru bicara kilang, Shaker Khafaei, yang mengatakan pihak berwenang berharap api akan padam dengan sendirinya setelah kehabisan bahan bakar dalam beberapa jam mendatang.
Hingga kini, masih belum jelas apa yang menyebabkan munculnya kobaran api itu. Pada hari kejadian, Suhu di Teheran memang mencapai hampir 40 derajat Celcius. Di masa lalu, cuaca musim panas yang panas di Iran telah menyebabkan kebakaran.
Di hari yang sama, kebakaran juga terjadi di kapal perang terbesar angkatan laut Iran, yang kemudian tenggelam di Teluk Oman.
Menurut lembaga penyiaran negara Iran (IRIB) di Telegram, menyebutkan bahwa kebakaran terjadi di kilang Shahid Tondgooyan di Shahr-e-Rey, selatan ibu kota Teheran
Direktur Jenderal Tim Manajemen Krisis Teheran, Mansour Darajati, mengatakan insiden itu disebabkan kebocoran di salah satu pipa di dalam kilang.
“Untungnya, sejauh ini kami tidak memiliki korban jiwa,” kata Klub Jurnalis Muda (YJC), mengutip Darajati dan dilansir dari Alarabiya, Jumat (4/6).
Masih dalam laporan IRIB, Kepala hubungan masyarakat di kilang itu mengesampingkan kemungkinan adanya sabotase.
"Sejauh ini, tidak ada informasi yang tersedia mengenai kemungkinan kerugian dan kerusakan,” katanya seperti dikutip IRIB.
Akibat kebakaran itu, sebanyak 18 tangki penyimpanan di kilang telah terbakar. Sejak kejadian, beberapa ambulans telah dikirim ke lokasi kebakaran.
Beberapa jam sebelumnya, kapal terbesar di angkatan laut Iran terbakar dan kemudian tenggelam di Teluk Oman dalam keadaan yang tidak jelas.
Pada 2020, Iran menyaksikan serangkaian kebakaran dan ledakan misterius di seluruh negeri, beberapa di antaranya di lokasi militer dan nuklir yang sensitif.