Sabtu 05 Jun 2021 18:57 WIB

Pengamat Sebut Peluang Emil Berat, Ini Alasannya

Belum ada satu pun partai yang dinilai mendekati Ridwan Kamil.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Poster capres cawapres
Foto: Republika
Poster capres cawapres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai tidak mudah bagi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk bisa diusung menjadi calon presiden (capres) oleh partai politik (parpol). Sebab sampai saat ini belum ada satupun parpol yang mendekati Ridwan Kamil untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Kalau melihat Golkar ya per hari ini ada berita di media online mengunci Airlangga, tentu Golkar nggak mungkin mendukung (Ridwan Kamil). PDIP jelas nggak mungkin akan mengusung,  Gerindra nggak mungkin, Demokrat nggak mungkin, bahkan PAN kalau nggak salah sehari dua hari ini memunculkan nama Sutrisno Bachir akan diusung, ya kan?," kata Adi, dalam diskusi hasil survei secara daring, Sabtu (5/6).

Baca Juga

Begitu juga dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  yang juga tengah fokus mengajukan ketua umumnya sendiri Abdul Muhaimin Iskandar. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun juga merasa dekat bahkan diidentikan dengan Anies Baswedan.

"Nah ini lah kecenderungan-kecenderungan politik saat ini bahwa partai politik sudah mengidentifikasi pada tokoh-tokoh sentral atau tokoh kunci akan maju di 2024. Disitulah kemudian saya menduga akan berat bagi Ridwan Kamil untuk menjadi capres dengan melalui partai politik yang saat ini sudah hampir digembok elit-elit mereka," jelasnya.

Politikus PDIP, Effendy Simbolon menilai peluang untuk Ridwan Kamil maju capres masih terbuka. Menurutnya  sosok Ridwan Kamil tidak bisa dipandang sebelah mata. "Jadi jangan juga tidak diperhitungkan, bukan hanya jateng dan jatim saja, tapi bagaimana mencari nanti titik temunya saya kira masih ada waktu," ucapnya.

Namun demikian Effendy menegaskan, sosok yang dianggap mumpuni untuk maju dalam pilpres 2024 dari PDIP adalah Puan Maharani. Sementara itu  Golkar juga tetap mendukung Airlangga sesuai amanah musyawarah nasional 2019 lalu.

"Tentu kami ingin bahwa Pak Airlangga lah yang menjadi presidennya," ungkap Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement