REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Badan pengatur kesehatan Brasil, Anvisa, pada Jumat (4/6) memberikan izin bagi negara-negara bagian di negara itu untuk mengimpor vaksin Covid-19 Rusia Sputnik V. Namun izin impor disertakan syarat.
Dewan Anvisa, melalui hasil pemungutan suara 4-1 setelah melakukan musyawarah selama tujuh jam, setuju untuk mengeluarkan izin bersyarat. Persetujuan itu merupakan tindak lanjut dari rekomendasi yang disampaikan staf teknis sebelumnya pada hari yang sama.
Anvisa juga menyetujui, lagi-lagi dengan syarat, penggunaan vaksin Covaxin yang dibuat oleh Bharat Biotech, perusahaan swasta yang berbasis di Kota Hyderabad, India."Sputnik V akan tiba di Brazil pada Juli," demikian cicit Kirill Dmitriev, kepala eksekutif Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), lembaga yang memasarkan vaksin Sputnik V di luar negeri.
Dalam cicitan menyangkut Sputnik V, Brasil disebut menjadi negara ke-67 yang mengesahkan vaksin tersebut.Sebelumnya pada Jumat, staf teknis Anvisa merekomendasikan agar penggunaan Sputnik V disetujui --namun pada kondisi-kondisi tertentu, seperti hanya diberikan pada orang dewasa yang sehat.
Lampu hijau itu muncul setelah Anvisa pada akhir April menolak impor vaksin Sputnik V seperti yang diminta oleh gubernur negara-negara bagian yang sangat ingin mendapatkan pasokan vaksin.--atau 10 persen dari populasi-- yang sudah mendapatkannya.Sejak pandemi mulai muncul, Brazil telah mencatat 16,84 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 470.000 kematian.Angka harian kematian akibat COVID-19 telah menurun dari puncak gelombang kedua pada April, namun masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan catatan terburuk pada 2020.
Sumber: Reuters