REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Tim kuasa hukum Aung San Suu Kyi menyampaikan junta militer Myanmar akan menggelar persidangan terhadap kliennya pada 14 Juni mendatang.
"Nanti kita akan mendengar testimoni penggugat dan saksi mata dalam sidang berikutnya, dijadwalkan berlangsung pada Senin, 14 Juni," ucap pengacara Suu Kyi, Min Min Soe, usai bertemu Suu Kyi di Naypyidaw.
Tim pengacara baru dua kali bertemu Suu Kyi sejak kudeta militer. Min Min Soe dan tim pengacara mengaku kesulitan menemui Suu Kyi karena semua akses dikendalikan penuh junta militer.
"Dia (Suu Kyi) meminta semua orang agar tetap sehat," kata Min Min Soe.
Selain melayangkan dakwaan kriminal kepada Suu Kyi, junta Myanmar juga mengancam membubarkan partai Liga Nasional untuk Demokrasi atas tuduhan kecurangan pemilu 2020. Tudingan tersebut merupakan alasan utama militer di balik kudeta Februari lalu.
Kelompok masyarakat sipil melaporkan pasukan junta telah menewaskan 849 orang sejak kudeta militer yang menggulingkan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.
Berdasarkan laporan Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) pada Senin dini hari, ada tambahan dua korban tewas asal Negara Bagian Shan. Keduanya tewas pada Sabtu dan didokumentasikan pada Minggu kemarin.
Hingga 6 Juni 2021, AAPP mengungkapkan 4.674 orang masih ditahan, sebanyak 160 di antaranya dijatuhi hukuman.