REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Israel telah bertekad melakukan segala upaya untuk membebaskan warga Israel yang ditawan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.
Pada Ahad (6/6), kelompok sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis rekaman audio seorang tentara Israel yang ditahan oleh Hamas. Dalam bahasa Ibrani, tentara tersebut memohon pemerintah Israel untuk membebaskannya.
Yaron Blum, koordinator untuk tahanan dan orang hilang Israel, menyebut rekaman itu sebagai "manipulasi" Hamas.
"Israel jelas-jelas mengetahui bahwa dua tentara, Hadar Goldin dan Shaul Oron, sudah tewas," ujar Blum.
Hamas mengatakan pihaknya menahan empat warga Israel, dua di antaranya ditangkap saat perang Israel 2014 di Gaza. Dua lainnya diyakini telah memasuki Gaza dalam beberapa tahun terakhir.
Channel 20 Israel menyebut rekaman itu sebagai penyulut "perang psikologis melawan Israel". Rekaman itu disiarkan di televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar dalam sebuah film dokumenter tentang kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas pada 2011.
Dalam film tersebut, Wakil Kepala Brigade Qassam Marwan Issa, berbicara untuk pertama kalinya dalam sebuah wawancara dan berjanji akan membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel. Hamas, bagaimanapun, tidak mengungkapkan nama tentara, yang suaranya muncul dalam rekaman itu.
Israel menahan 4.650 warga Palestina di penjaranya, termasuk 39 perempuan, 180 anak-anak, dan sekitar 500 tahanan administratif. Mesir memimpin upaya untuk menengahi perjanjian pertukaran tahanan baru antara Hamas dan Israel, menyusul pertikaian bulan lalu di Jalur Gaza, di mana sedikitnya 260 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka.
Sedikitnya 13 warga Israel juga tewas akibat tembakan roket dari Jalur Gaza.
*Ahmed Asmar turut melaporkan dari Ankara