Rabu 09 Jun 2021 12:06 WIB

Kurang Pasokan, Afghanistan Setop Vaksinasi Covid

Penutupan semua institusi akademik di Afghanistan diperpanjang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi vaksin.
Foto: istimewa
Ilustrasi vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL --  Pemerintah Afghanistan menghentikan pemberian suntikan vaksin Covid-19 pada Selasa (8/6). Penghentian ini karena pemerintah mengalami kekurangan suplai vaksin di tengah melonjaknya kasus virus corona.

Kementerian Kesehatan Afghanistan mengatakan, kekurangan suplai vaksin akan memberikan jeda cukup lama dari penyuntikan dosis pertama dengan dosis kedua. Namun Kementerian Kesehatan memastikan, vaksinasi akan segera dilanjutkan.

Baca Juga

"Jeda yang diperpanjang antara dosis pertama dan kedua tidak menghilangkan kekebalan," kata Kementerian Kesehatan dalam upaya untuk mengatasi kekhawatiran yang meningkat.

Seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (9/6), Duta Besar Afghanistan untuk Beijing, Javed Qaim, mengatakan, pengiriman 700 ribu dosis vaksin yang disumbangkan China akan tiba di Kabul pada Kamis (10/6). Sementara itu, penutupan semua institusi akademik di Afghanistan diperpanjang selama dua minggu lagi karena infeksi baru, dan kematian akibat Covid-19 yang terus melonjak.

Semua pejabat publik dari usia rentan dan kondisi kesehatan di seluruh Afghanistan diminta mengambil cuti selama dua minggu pada pekan ini. Afghanistan mencatat kasus harian tertinggi yaitu 1.724 dan 54 kematian pada Selasa. Dengan demikian total kasus menjadi 84.050 dengan 3.305 kematian.

Pada Februari, Afghanistan memulai peluncuran vaksin Covid-19 buatan India. Afghanistan meminta bantuan internasional agar dapat memenuhi target vaksinasi setidaknya 20 persen dari perkiraan 38 juta orang tahun ini, dan 60 persen pada akhir 2022.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement