REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Rezim Bashar al-Assad di Suriah mengklaim bahwa pasukan Israel melancarkan serangan ke ibu kota, Damaskus, dan pusat kota Homs, pada Selasa malam (8/6).
Menurut Kantor Berita Arab Suriah (SANA), Israel melancarkan serangan udara di Damaskus, dan dentuman keras terdengar di seluruh kota. SANA melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Suriah mencegat serangan dari Israel. Al-Ikhbaria, saluran TV rezim, juga melaporkan serangan serupa di Homs dari arah Lebanon.
Pihak berwenang Israel sejauh ini tidak mengeluarkan pernyataan tentang serangan tersebut. Bersama dengan tentara rezim Assad, kelompok teroris asing di bawah Pengawal Revolusi Iran memiliki pos militer di Damaskus dan Homs.
Dalam serangan udara yang diklaim sebelumnya, rezim Assad mengatakan Israel melancarkan serangan udara di barat Damaskus pada 30 Desember 2020, selatan ibu kota pada 7 Januari, timur Provinsi Deir ez-Zur pada 13 Januari, barat daya Provinsi Quneitra pada 4 Februari, dan Damaskus pada 15 Februari, 28 Februari, dan 17 Maret.
Pada 5 Mei, serangan oleh pasukan Israel di Suriah Barat menewaskan seorang warga sipil dan menyebabkan enam lainnya terluka, termasuk seorang anak. Kemudian, pada 14 Mei, pejabat militer Israel melaporkan bahwa tiga roket ditembakkan dari Suriah ke utara Israel.
Selama bertahun-tahun, Israel telah menargetkan situs pasukan rezim Suriah dan situs Iran di negara itu. Namun, Israel jarang mengklaim bertanggung jawab atas serangannya di sana.
* Ditulis oleh Dilan Pamuk di Ankara