REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diharapkan setuju untuk bekerja sama membuka perjalanan antara kedua negara sesegera mungkin. Demikian disampaikan pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan pada Rabu (9/6) malam.
Biden, yang tiba di Inggris pada Rabu untuk perjalanan luar negeri pertamanya sebagai presiden, akan bertemu dengan Johnson di Cornwall pada Kamis. Pertemuan digelar menjelang konferensi para pemimpin negara maju Kelompok Tujuh (G7) yang dimulai Jumat
Reuters melaporkan pada Selasa bahwa pemerintahan Biden membentuk kelompok kerja ahli dengan Inggris, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa untuk menentukan cara terbaik memulai kembali perjalanan dengan aman setelah 15 bulan pembatasan pandemi.
Pejabat maskapai AS dan Inggris mengatakan mereka memperkirakan Washington tidak akan mencabut pembatasan sampai sekitar 4 Juli paling cepat. Maskapai dan lainnya telah menekan pemerintah untuk mencabut pembatasan pada sebagian besar warga negara non-AS yang telah berada di Inggris.
Para pemimpin diperkirakan uga akan menyepakati "Piagam Atlantik" baru yang ambisius, seperti yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Winston Churchill dan Presiden Franklin Roosevelt pada 1941 yang menetapkan tujuan mereka untuk dunia pascaperang.
Piagam baru memetakan rencana kerja sama yang erat di delapan bidang, termasuk mempertahankan demokrasi, membangun sistem perdagangan yang adil dan berkelanjutan, menangani serangan dunia maya, memerangi perubahan iklim, dan mengakhiri pandemi virus Corona.
Sebelum pandemi, lebih dari 5 juta orang Inggris mengunjungi Amerika Serikat dan lebih dari 4,5 juta orang Amerika mengunjungi Inggris setiap tahun - lebih banyak dari negara lain mana pun.