REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sedikitnya sembilan orang meninggal dan delapan luka parah ketika sebuah bangunan lima lantai yang sedang dalam proses pembongkaran tiba-tiba runtuh dan menimpa sebuah bus di Korea Selatan. Kecelakaan itu terjadi pada Rabu (9/6) sore ketika bus berhenti di jalan di sebelah lokasi pembongkaran di Gwangju, sekitar 270 kilometer barat daya ibu kota Seoul, kata para pejabat di Markas Besar Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Gwangju.
Dalam sebuah tayangan televisi, bus yang mengangkut 17 orang di dalamnya, terkubur dalam puing-puing. Debu tebal yang menyerupai kabut tampak menyelimuti struktur bangunan yang ambruk tersebut.
Yang Ik-je, yang menjalankan toko di seberang jalan dari lokasi konstruksi, mengatakan, dia berlari keluar dan tersentak oleh suara keras yang membuatnya merasa seolah-olah bumi berguncang. “Saya tidak bisa melihat jalan dengan jelas, seolah-olah diselimuti kabut tebal,” katanya kepada kantor berita Yonhap.
"Saya memeriksa CCTV untuk mengetahui bahwa bangunan itu runtuh menimpa bus," ujar Yang menambahkan.
Hingga kini belum diketahui penyebab runtuhnya bangunan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Bus itu berhenti di jalan di sebelah gedung ketika tiba-tiba runtuh. Sembilan dari mereka yang berada di dalam bus dipastikan meninggal dan delapan lainnya luka parah. Sementara, semua pekerja di lokasi pembongkaran telah dievakuasi sebelum ambruk.
Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan catatan keamanan infrastrukturnya menyusul sejumlah bencana. Sebelumnya sebuah department store runtuh dan menewaskan lebih dari 500 orang pada 1995. Itu bencana terburuk di Korea Selatan. Kemudian sebuah jembatan runtuh pada 1994 dan menewaskan 49 orang.