Kamis 10 Jun 2021 16:04 WIB

Pasukan Israel Bunuh Tiga Warga Palestina di Tepi Barat

Palestina meminta masyarakat internasional membantu menghentikan serangan Israel

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Tentara Israel yang sedang berjaga (ilustrasi)
Foto: Anadolu agency
Tentara Israel yang sedang berjaga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan Israel dilaporkan membunuh tiga orang di kota Jenin, Tepi Barat, pada Kamis (10/6) pagi waktu setempat. Pasukan Israel juga menyebabkan seorang lainnya terluka dalam baku tembak yang meletus di wilayah yang diduduki itu.

Menurut kantor berita WAFA yang dilansir laman Anadolu Agency, pasukan keamanan Palestina melakukan perlawanan terhadap pasukan Israel. Setidaknya tiga orang, termasuk dua dari unit keamanan Palestina kehilangan nyawa.

Baca Juga

"Korban meninggal adalah Letnan Ethem Aleyvi (23 tahun) dan Cpt. Taysir Isa (33 tahun) bekerja untuk dinas intelijen militer, dan Cemil Mahmud al-Amuri adalah seorang Palestina yang sebelumnya pernah menjalani hukuman di penjara Israel," tulis laporan WAFA.

Warga Palestina yang terluka, juga dari unit keamanan. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Kolonel Talib Salahat, direktur dinas intelijen militer, mengatakan Aleyvi dan Isa tewas dalam jaga malam. Namun, Israel belum mengeluarkan pernyataan tentang serangan mematikan itu.

Israel dan Otoritas Palestina (PA) mengoordinasikan operasi keamanan di wilayah tersebut melawan Hamas dan kelompok militan lainnya yang dianggap sebagai ancaman bagi keduanya. Koordinasi itu berkontribusi pada meningkatnya kemarahan di PA di antara orang-orang Palestina.

Seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk insiden ini. "Ini adalah eskalasi Israel yang berbahaya," kata juru bicara tersebut dilansir laman Washington Post, Kamis (10/6).

Dia mengatakan, ketiganya dibunuh oleh pasukan khusus Israel yang menyamar sebagai orang Arab selama penggerebekan. Juru bicaranya, Nabil Abu Rdeneh, meminta masyarakat internasional dan Amerika Serikat untuk turun tangan menghentikan serangan semacam itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement