REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seorang remaja bernama Wildan (14), warga Desa Tritih Wetan Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap, dilaporkan tenggelam di Pantai Lengkong Desa Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara. Hingga kini korban belum ditemukan.
"Hingga saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian korban,'' jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya, Jumat (11/6).
Berdasarkan informasi yang dia terima, korban tenggelam terbawa gelombang laut saat sedang bermain air bersama beberapa temannya, Kamis (10/6) sore. Namun saat sedang mandi-mandi di pantai tersebut, datang gelombang tinggi yang menyeret tubuh korban.
Beberapa warga sekitar yang mendapat laporan kejadian itu, langsung melakukan pencarian dan melaporkan pada Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap. Setelah mendapat laporan kejadian itu, kantor tersebut langsung memberangkatkan satu regu ke lokasi pada saat menjelang Maghrib.
"Di lokasi kejadian, kami langsung melakukan pencarian bersama warga setempat. Namun sampai jauh malam dilakukan pencarian, korban tidak berhasil ditemukan sehingga pencarian dilanjutkan sejak tadi pagi,'' katanya.
Dalam pencarian tersebut, Tim SAR Gabungan yang terlibat terdiri dari unsur Basarnas Cilacap, Polairud Cilacap, Polsek Cilacap Utara, Koramil Cilacap Utara, Bpbd Cilacap, Tpkl Pandanarang, SAR Lengkong, SAR Kemiren, Bagana, Cilacap Rescue, Rapi Cilacap, SAR MTA, Pemuda Pancasila dan warga setempat.
Selain warga tenggelam, di wilayah Desa Gandrungmangu Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, warga menemukan sesosok mayat anak perempuan mengambang di saluran irigasi desa setempat, Jumat (11/6).
Kapolsek Gandrungmangu AKP Sudrio, menyebutkan korban diketahui bernama Oktavia Siti Khumaira (6),warga Desa Kunci Kecamatan Sidareja. "Oleh keluarganya, korban sudah dilaporkan hilang sejak Kamis (10/06) malam," jelasnya.
Dari keterangan orang tua korban, saat itu korban pergi ke luar rumah pada pada sore hari. Namun hingga pukul 18.00, korban belum kembali ke rumah sehingga keluarga melakukan pencarian. Baru pada Jumat (11/6) korban ditemukan, namun dalam kondisi sudah meninggal.
Menurut Kapolsek, jenazah korban sempat dibawa ke ke Puskesmas Gandrungmangu untuk dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tersebut, korban diperkirakan sudah meninggal delapan jam sebelumnya. Sedangkan dari hidung korban keluar darah dan dari mulut keluar lendir. "Korban menolak untuk jenazah korban untuk diautopsi, sehingga langsung dikuburkan oleh keluarga," jelasnya.