REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina bakal membebaskan orang tua yang telah divaksin penuh untuk keluar rumah di bawah pembatasan beberapa provinsi di negara tersebut. Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque mengatakan, lansia yang tinggal di daerah di bawah pembatasan karantina diizinkan keluar wilayah mulai Rabu pekan depan. Namun mereka masih diwajibkan memakai masker, face shield, dan menjaga jarak sosial.
Langkah ini mendorong lebih banyak orang untuk divaksin sehingga membantu pihak berwenang memenuhi target vaksinasi Covid-19 seluruh penduduknya. Lansia menyumbang empat perlima dari kematian akibat Covid-19 di negara tersebut. Lansia juga termasuk di antara kelompok prioritas dalam upaya vaksinasi pemerintah yang dimulai pada 1 Maret.
Namun pada 6 Juni, hanya 1,54 juta atau 16 persen dari populasi lanjut usia lebih dari 9 juta, yang mendapat suntikan dosis pertama. Sementara, lebih dari 343 ribu menerima dosis kedua. "Dapatkan vaksinasi untuk menikmati insentif keluar untuk berolahraga dan mengobrol dengan sesama warga senior Anda," ujar wakil menteri kesehatan Maria Rosario Vergeire pada konferensi pers.
Pada Jumat (11/6), gugus tugas Covid-29 Pemerintah Filipina mengizinkan tempat-tempat olahraga nonkontak seperti gym, studio olahraga, dan situs bersejarah atau museum bisa dibuka kembali. Meski dalam jumlah tamu yang terbatas.
Negara Asia Tenggara tersebut sudah mencatat hampir 1,3 juta infeksi Covid-19 sejak awal pandemi berkecamuk. Sementara, tercatat 22.300 kematian akibat Covid-19. Filipina tercatat sebagai negara tertinggi kedua yang memiliki beban kasus setelah Indonesia di kawasan Asia.
Filipina juga mulai memvaksinasi sekitar 35 juta warganya yang bekerja di luar rumah pekan ini untuk mengekang penularan virus. Upaya vaksinasi juga untuk membuka kembali perekonomian, meski dorongan inokulasi terhambat oleh keterlambatan pengiriman vaksin.